Dalam Diam
Kutatap punggung di hadapanku
Dengan tali tas yang menghiasi keindahannya
Kutatap kedua bola matanya
Dengan alis sempurna dan kilauan air matanya
Kutatap senyum malunya
Dengan jantung makin berdetak karena manisnya tak dapat kuampuni
Rasanya ingin kuabadikan senyum itu
Senyum yang ingin kulihat hingga akhir nafasku
Dalam diam, senyumku mekar dalam hati
Dalam diam, jantungku tak dapat bertahan
Dalam diam, otakku berusaha menutupi perasaan
Dalam diam, benih itu tumbuh dengan cepat
Akarnya kini semakin dalam
Padahal aku berusaha untuk membakarnya
Dalam diam san sepi, wajahnya selalu terngiang
Dalam diam, imajinasi berkenalan tak berhenti merasukiku
Dalam diam, ternyata aku sudah jatuh padamu
Dalam diam, tak dapat dipungkiri lagi, aku telah menemukan dirimu
Dirimu yang terdapat dalam diriku
Melengkapi kisi kosong yang telah tersesat lama
Dalam diam, rasa yang telah hilang kembali lagi
Ya. Dalam diam, aku mencintaimu.
Dengan tali tas yang menghiasi keindahannya
Kutatap kedua bola matanya
Dengan alis sempurna dan kilauan air matanya
Kutatap senyum malunya
Dengan jantung makin berdetak karena manisnya tak dapat kuampuni
Rasanya ingin kuabadikan senyum itu
Senyum yang ingin kulihat hingga akhir nafasku
Dalam diam, senyumku mekar dalam hati
Dalam diam, jantungku tak dapat bertahan
Dalam diam, otakku berusaha menutupi perasaan
Dalam diam, benih itu tumbuh dengan cepat
Akarnya kini semakin dalam
Padahal aku berusaha untuk membakarnya
Dalam diam san sepi, wajahnya selalu terngiang
Dalam diam, imajinasi berkenalan tak berhenti merasukiku
Dalam diam, ternyata aku sudah jatuh padamu
Dalam diam, tak dapat dipungkiri lagi, aku telah menemukan dirimu
Dirimu yang terdapat dalam diriku
Melengkapi kisi kosong yang telah tersesat lama
Dalam diam, rasa yang telah hilang kembali lagi
Ya. Dalam diam, aku mencintaimu.
Komentar
Posting Komentar