Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Bersemi di Malam Hari

Senyum mu lebih indah daripada bunga Tawa mu lebih manis daripada madu Ingin aku menyapa Namun terhalang oleh malunya diriku Ingin ku ubah alarmku menjadi suara mu Kekaguman ku yang tak pernah runtuh Dirimu di belakangku Buat jantungku ingin mengeluh Ia lelah karena semakin cepat Tapi senang berada di dekatmu Di malam dengan bintang menari Bulan berseri terus berganti Dirimu yang menghiasi Senyumku jadi tak pernah mati Cahaya motor menyinari Putihnya selalu menarik Sampai kapan diriku tak berani Kata yang ingin terbang selalu kembali ditarik Senyumanku selalu bersemi Dalam diam dan hampanya malam Dengan cepat kau melesat Seperti kau hiraui Kemudian, Dentuman itu menyadarkanku Sapa saja teman kau itu Jangan malu sebelum tahu Nanti sesal merasukimu Telat sudah dentuman itu

Dalam Diam

Kutatap punggung di hadapanku Dengan tali tas yang menghiasi keindahannya Kutatap kedua bola matanya Dengan alis sempurna dan kilauan air matanya Kutatap senyum malunya Dengan jantung makin berdetak karena manisnya tak dapat kuampuni Rasanya ingin kuabadikan senyum itu Senyum yang ingin kulihat hingga akhir nafasku Dalam diam, senyumku mekar dalam hati Dalam diam, jantungku tak dapat bertahan Dalam diam, otakku berusaha menutupi perasaan Dalam diam, benih itu tumbuh dengan cepat Akarnya kini semakin dalam Padahal aku berusaha untuk membakarnya Dalam diam san sepi, wajahnya selalu terngiang Dalam diam, imajinasi berkenalan tak berhenti merasukiku Dalam diam, ternyata aku sudah jatuh padamu Dalam diam, tak dapat dipungkiri lagi, aku telah menemukan dirimu Dirimu yang terdapat dalam diriku Melengkapi kisi kosong yang telah tersesat lama Dalam diam, rasa yang telah hilang kembali lagi Ya. Dalam diam, aku mencintaimu.

Mengagumi Dirimu

Daun melambai Menyapa orang di jalan Angin menari Menyejukkan suasana Ombak bercahaya Menyilaukan mata Alunan musik bernyanyi Menenangkan hati Obrolan ringan Menghangatkan rasa Terus bergetar Menatap dari beningnya bingkai Kehijauan juga warna warninya Tak berhenti mengagumi juga mensyukuri Alam bekerja tanpa henti Terima kasih telah mengajarkan miliaran hal Hidup karenamu dan denganmu Mengobati dan menjahit luka Bernafas sebab dirimu indah Bernyawa, bersamamu. Mati, tanpamu di sisiku.

Bintang

Hitamnya langit menjadi saksi Bintang melesat Kemudian menghilang Tanpa jejak  Tanpa bayangan Akankah ia juga menjadi saksi? Saksi kehitam putihan manusia Saksi dari kerinduan akan senyumnya Saksi dari tawa dan tangis bumi Melesat dengan cepat Kerlipannya menyihir  Menyadarkan imajinasi mimpi Senyum yang tak pernah menjadi miliknya Berharap suara jantung yang tak terdengar olehnya Menjadi lebih dekat yang diawankannya Bintang menjadi teman dan penenang Bintang, Biarlah bunga bermekaran, Daun berguguran. Tak apa jika kau tak kabulkan. Biarlah semua berjalan perlahan. Seperti takdirmu Yang bahkan  Tak diketahui olehmu