Kembali Tersenyum
Indahnya awan tak mampu menyaingi senyumnya
Merdunya nyanyian burung tak mampu menyaingi suara tawanya
Ia yang bahagia
Mengapa hati ini ikut menjadi tenang?
Di dekat pintu bersandar dengan santainya
Dilengkapi dengan canda tawa yang selalu dapat kutebak
Lihat senyumnya
Tawanya
Apakah dia benar manusia?
Ataukah dia gula?
Terlalu manis
Ternyata bahagianya dia
Bahagia ku juga
Awalnya keributan tentang perasaan di dalam terus terjadi
Senang
Atau pura-pura senang?
Nyatanya
Melihat senyumnya sudah membuatku bahagia
Melihat tawanya tambah buat ku bahagia
Melihat perhatiannya pun aku ikut bahagia
Hingga,
Melihat ia tersenyum bukan denganku,
Melihat ia tertawa bukan karenaku,
Melihat ia perhatian bukan untukku,
Aku juga tetap bahagia
Melihat mereka bercanda dan tertawa
Setelah badai yang menimpa mereka
Dibalut tatapan yang tak biasa
Aku sangat bahagia
Karena jika ia bahagia,
Aku ikut bahagia.
Merdunya nyanyian burung tak mampu menyaingi suara tawanya
Ia yang bahagia
Mengapa hati ini ikut menjadi tenang?
Di dekat pintu bersandar dengan santainya
Dilengkapi dengan canda tawa yang selalu dapat kutebak
Lihat senyumnya
Tawanya
Apakah dia benar manusia?
Ataukah dia gula?
Terlalu manis
Ternyata bahagianya dia
Bahagia ku juga
Awalnya keributan tentang perasaan di dalam terus terjadi
Senang
Atau pura-pura senang?
Nyatanya
Melihat senyumnya sudah membuatku bahagia
Melihat tawanya tambah buat ku bahagia
Melihat perhatiannya pun aku ikut bahagia
Hingga,
Melihat ia tersenyum bukan denganku,
Melihat ia tertawa bukan karenaku,
Melihat ia perhatian bukan untukku,
Aku juga tetap bahagia
Melihat mereka bercanda dan tertawa
Setelah badai yang menimpa mereka
Dibalut tatapan yang tak biasa
Aku sangat bahagia
Karena jika ia bahagia,
Aku ikut bahagia.
Komentar
Posting Komentar