Akhir Tahun dengan Sambutan Hujan

Di penghujung 2018,
Ku tersadar akan pentingnya keberanian.
Keberanian untuk memulai sesuatu yang baru,
Keberanian untuk merelakan kenyamanan dan keusilannya,
Keberanian untuk tetap bertahan,
Keberanian untuk menjadi sendiri.

Keraguan juga pernah mengikuti.
Keraguan akan sejatinya perasaan,
Keraguan untuk jatuh padamu,
Keraguan untuk memperlihatkan diriku yang sebenarnya.

Tak dapat kubayangkan seberapa besar rasa syukurku terhadap orang - orang yang berada disampingku. Yang menemaniku melewati air mata dan tawa, yang mengkritikku agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, dan yang merangkulku melewati hujan dengan meneduhkanku.

Semesta tak cukup besar untuk mengukur rasa syukur dan terima kasihku pada semua makhluk yang bertamu dalam hidupku.

Maaf bila terdapat luka di dirimu karenaku
Maaf atas segala kecerobohan dan kebodohanku
Maaf telah membingungkanmu dengan perasaanku
Maaf karena pernah menjadi sebab penderitaanmu

Hujan menyambut lembaran baru dari kehidupan orang disini.
Bagiku ia selalu menjadi berkah.
Menyejukkan dan penuh kenangan.
Setiap tetesnya membawa sejuta kenangan masa lalu dan sejuta harapan bercahaya.

Ku tak akan menghiasi indahnya malam ini dengan air mata karena penyesalan, kehilangan, dan penderitaan dahulu.
Tapi kan kuukirkan senyuman termanis karena pernah merasakan semua pengalaman ini.
Terjatuh, kehilangan, bangkit, berjuang, menyesal, dan bahagia.

Bahagia karena pernah bersamamu,
Bersama mengukir kenangan pahit dan manis.
Bahagia karena bisa mengenalmu,
Mengenal kalian semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Anak Cahaya - Tere Liye

Si Anak Pintar - Tere Liye

[Review Novel] Laut Bercerita