Rintiknya Malam

Tak sadar di tengah rintiknya malam ia memperhatikan
Ia mendongak kagum dan bahagia
Sentuhan suara rintik sungguh menyilaukan hatinya
Membersihkan penat di jiwa
Tak lagi keluh ada menari dalam hati

Saat ku nelewatinya, ku tak sendiri
Matahari yang melegakan semua langkahku
Memboncengku hingga kini
Rintik pun tak dapat membuyarkan kami
Bagi kami usia bukanlah hambatan
Kami muda dan kau janganlah mengira

Ia terkagum memandangnya
Senyum tipis terlihat bercampur bersama pikirannya
Pikirannya seperti pergi ke 50 tahun ke depan
Bertanya-tanya apakah seseorang itu akan datang?
Menghilangkan goresan di setiap jiwanya
Membanjiri senyum di setiap sudut pikirnya
Walau ribtik terkadang menemani

Rintik hari itu berbeda, dingin tak menusuk, harum tak berbau.
Karena aku bersama dengannya
Tak tahu dengan ia,
Semoga saja matahari segera menghampirinya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Anak Cahaya - Tere Liye

Si Anak Pintar - Tere Liye

[Review Novel] Laut Bercerita