Awan kecil
Jingganya langit menghembuskan rasa ingin
Keingintahuan bulan yang akan mengintar
Bertanya-tanya kapankah ia akan bersinar?
Angin yang tak henti berbisik
Memenuhi pikiran di akhir hari memercik
Kemudian awan kecil menari
Menarik perhatian bunga cantik
Mengapa kau sangat kecil? Ungkap kelopak
Engkau jauh cantik, hingga aku terlihat kecil
Mengapa kau bisa menjawab kecil?
Engkau punya telinga di hati cantik
Mengapa kau terus menjauh?
Engkau melihatku begitu, nyatanya tidak
Kau tak punya kaki, aku punya sayap
Kau tersentuh harum, aku hampa tak berbau
Kau menyerap tangisanku, aku membuatmu bahagia
Aku dan kamu cocok satu sama lain
Namun tak dapat menyatu karena deruan angin
Kita selalu berhadapan tapi tak dapat kau mendekat
Hingga perasaan ini terus mencekat.
Keingintahuan bulan yang akan mengintar
Bertanya-tanya kapankah ia akan bersinar?
Angin yang tak henti berbisik
Memenuhi pikiran di akhir hari memercik
Kemudian awan kecil menari
Menarik perhatian bunga cantik
Mengapa kau sangat kecil? Ungkap kelopak
Engkau jauh cantik, hingga aku terlihat kecil
Mengapa kau bisa menjawab kecil?
Engkau punya telinga di hati cantik
Mengapa kau terus menjauh?
Engkau melihatku begitu, nyatanya tidak
Kau tak punya kaki, aku punya sayap
Kau tersentuh harum, aku hampa tak berbau
Kau menyerap tangisanku, aku membuatmu bahagia
Aku dan kamu cocok satu sama lain
Namun tak dapat menyatu karena deruan angin
Kita selalu berhadapan tapi tak dapat kau mendekat
Hingga perasaan ini terus mencekat.
Komentar
Posting Komentar