Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Bertemu kembali

Jika nanti tiba saatnya, Ketika waktu dan tempat mempersilahkan, Kedua mata kembali saling tatap, Bagaimana perasaanmu? Lari. Satu kata yang langsung tercipta di pikiranku. Kabarmu? Pertanyaan pertama yang tiba untukmu. Tangis. Kemungkinan dalam hati karena kehadiranmu. Bisakah di saat itu aku siap? Memproses segala informasi yang kau cakap. Entah baik atau buruk, Akankah senyum membalas? Lucu, sebab saat itu kita masih kanak-kanak. Terbawa emosi, tak sempurna menyulam memori. Yang lebih lucu, sepertinya setitik rasa ada yang tertinggal. Apakah ada juga satu titik itu di sisimu? Haruskah kita bertemu kembali? Aku ingin menghapus titik itu. Namun, takut titik itu malah bertambah, memenuhi kekosongan hati. Perasaan yang tak terdefinisikan,  Mungkinkah kau juga rasakan? Sebab hanya kita berdua yang tahu. Apa yang terjadi masa itu.

Singkat Kehidupan

Kita hanyalah butiran-butiran debu yang berusaha menemukan jalan pulang. Namun, kerapkali terbawa angin menuju antah berantah.  Kita hanyalah butiran pasir yang ingin hidup dengan hangatnya matahari. Namun, kerapkali diterjang ombak yang dingin tak berperasaan. Kita hanyalah sehelai daun di musim gugur yang ingin bertahan. Namun, hujan kerapkali menggoyahkan pohon-pohon kami. Kita hanyalah satu helai rambut yang nantinya akan rapuh, jatuh, dan terlupakan.  Waktu kita singkat tak terdenifisikan dan mungkin memang begitulah kehidupan. Makhluk yang mengumpulkan arti hingga pagi tak lagi menghampiri.