Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Memori

Air membawa memori Ketika kita berdua berdiri Melihat kaki sendiri - sendiri Bukan hanya udara yang terasa dingin Tapi juga suasana diantara denyut nadi Dalam hati bingung sendiri Mau berkata tapi tak tercapai Kalimat itu meluap sebelum terbilang Hanya hembusan knalpot yang terdengar Dengan pemandangan perempatan jalan Dan teman di bawah bayangan melodi atap Huruf demi huruf mulai melayang Mewarnai setiap tetesan hujan Mengisi memori dari setiap rintiknya Di waktu yang berbeda Dengan ribuan mil diantara kita Masihkah memori itu ada? Hangatnya di tengah kemerlip cahaya Terangnya di tengah keramaian malam Suaramu di tengah kebisingan sabtu Dan tawaku di tengah candaanmu Yang kutahu air tak pernah lupa Memorinya kan selalu ada Walau ia meluap indahnya Ia tidak lupa Dan tak akan pernah lupa Kuharap kamu juga.

Rindu pelangi di bulan

Suara dan tawa beratmu tak lagi terdengar Bayangan tentang dirimu mulai memudar Apa kabarmu pelangi? Yang tak pernah aku jumpai lagi Rindu mendengar jejak langkahmu Juga melihatmu tersipu karena malu Masihkah kau menunggu? Hei dirimu yang kutunggu Bulan berganti bulan Dari penuh hingga penuh lagi Seperti sapaan selamat tinggal Yang keluar selalu terpenggal Pelangi mulai hilang Tak apa asal kau jangan Walau rasa yang tak pernah terbilang Sebabkan rindu yang tumbuh terpendam Sampai jumpa kawan Dengan pelangi di bulan Tak apa lama kuyup kehujanan Yang penting pelangi kan datang