Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Ingin Tersenyum

Ingin aku tersenyum lagi Namun sakit tanpa alasan datang menghampiri Hati saja tak tahu perasaannya sendiri Kenapa hujan datang setiap hari? Kenapa harus dia? Banyak sekali kelemahannya Tapi kau rela untuk tertusuk karenanya Kau memang tak suka Lalu mengapa? Ingin aku tersenyum lagi Ketika kamu diselimuti awan merah muda Ketika kamu tersenyum dan tertawa Ketika bayang yang selalu kamu ikuti juga bahagia karenamu Namun mengapa sakit yang terus memanahku? Tanpa henti meretakkan dan memecahkan tempat perasaanku Makan tak enak Tidur tak nyenyak Nonton tak ingat Harusnya aku ikut tersenyum Harusnya aku ikut tertawa Harusnya aku juga ikut bahagia Mungkin terbiasa dan menerima menjadi surgaku sebenarnya Mungkin melepas tanpa alasan Adalah kuncinya Mungkin kau sudah tahu namun memilih untuk tetap bisu Aku berjanji Ini adalah tetesan air mata terakhir Yang terjatuh Untukmu.

Kembali Tersenyum

Indahnya awan tak mampu menyaingi senyumnya Merdunya nyanyian burung tak mampu menyaingi suara tawanya Ia yang bahagia Mengapa hati ini ikut menjadi tenang? Di dekat pintu bersandar dengan santainya Dilengkapi dengan canda tawa yang selalu dapat kutebak Lihat senyumnya Tawanya Apakah dia benar manusia? Ataukah dia gula? Terlalu manis Ternyata bahagianya dia Bahagia ku juga Awalnya keributan tentang perasaan di dalam terus terjadi Senang Atau pura-pura senang? Nyatanya Melihat senyumnya sudah membuatku bahagia Melihat tawanya tambah buat ku bahagia Melihat perhatiannya pun aku ikut bahagia Hingga, Melihat ia tersenyum bukan denganku, Melihat ia tertawa bukan karenaku, Melihat ia perhatian bukan untukku, Aku juga tetap bahagia Melihat mereka bercanda dan tertawa Setelah badai yang menimpa mereka Dibalut tatapan yang tak biasa Aku sangat bahagia Karena jika ia bahagia, Aku ikut bahagia.

Menghilang di Tengah Hujan

Rasa yang hampir tumbuh Dengan buru - buru aku hentikan Sebelum akarnya semakin dalam Harapan yang pernah ada Bisa jadi hanyalah khayalan Dengan cepat kuhentikan Sebelum berubah menjadi kekecewaan Teman sebelum mimpi Yang mengukir senyum Setiap hari Sebelum menghantui hati Kuputuskan untuk berhenti Ketika itu, Di tengah hujan aku tak dapat menahan diri Tenggelam dalam pikiran mengapa terus seperti ini Padahal yang terbaik sudah ku beri Perlahan jiwa ikut menangis Tak lagi dapat menampung rasa kesal di diri Jiwaku bersatu dengan hujan Dengan rasa yang kupaksa pergi hilang di tengah hujan Menghilang di tengah hujan Akankah selalu ada pelangi setelah hujan? Sungguh tidak banyak yang aku harapkan BUKAN rasa yang saling terbalaskan, Dengan orang yang memang memberi kenyamanan Tapi kebahagiaan seseorang, Yang selama ini berada dalam doaku setiap hari. Walau ego berkata sebaliknya.