Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Untuk Apa?

untuk apa hidup jika aku takut mati untuk apa bersama jika aku takut berpisah untuk apa mencoba jika aku takut gagal untuk apa berusaha jika aku takut semua akan sia-sia untuk apa membangun usaha jika aku takut kerugian untuk apa memiliki jika aku takut kehilangan untuk apa aku ada jika aku takut untuk menghilang Hei, takut itu sifat alami dirimu tapi apakah ketakutanmu lebih besar dari keberanianmu? untuk apa seorang ibu melahirkan jika ia takut kesakitan? takut dan khawatir memang ada tapi keberanian, cinta, dan kasih sayangnya melebihi rasa takut dan khawatirnya Dan aku baru memahaminya, ketika kamu pergi E.S.

Inikah Rindu?

seraya daun menari diterpa angin seseorang disini diterpa rasa ingin tahu kebisingan kendaraan memenuhi pendengarannya tapi itu tidak akan pernah bisa mengalahkan kebisingan hatinya kenangan itu tiba-tiba muncul didepannya kemudian perlahan menggerogoti jiwanya muncullah rasa sakit merasukinya bertanya akan kehadiran seseorang sepi ketika mengenang kenangan mereka bersama bingung akan sebutan perasaannya sekarang merasa ada yang hilang dikehidupannya rasa itu melelahkan, menyakitkan, sekaligus menyeramkan ia membiarkannya mengalir seperti air membiarkannya seperti gemuruh petir ditengah cerahnya langit ricuh didalamnya tetapi tenang pada luarnya sakit memang tetapi tidak ditunjukkan karena jika ditunjukkan rasanya akan semakin melelahkan ia membiarkan waktu perlahan mengobatinya seraya bertanya pada dirinya seorang, inikah rindu ? E.S.

Novel Hujan - Tere Liye

Gambar
Hujan oleh Tere Liye Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2016 Back cover : Tentang Persahabatan Tentang Cinta Tentang Melupakan Tentang Perpisahan Tentang Hujan Review : Novel Hujan yang menjadi salah satu novel unggulan dari Tere Liye ini menceritakan tentang seseorang bernama Lail yang ingin menghapus ingatannya tetang Hujan. Lantas mengapa ia ingin melupakan hujan? Novel ini menceritakan perjalanan panjang Lail mulai masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam perjalanannya tersebut terungkaplah alasan-alasan mengapa ia ingin melupakan hujan. Jalan cerita yang menarik, menegangkan, dan tidak terduga membuat novel ini dikenang oleh para pembacanya. Walaupun alur cerita yang dipakai adalah maju mundur, sama sekali tidak mengurangi ketertarikan novel ini. Justru menjadi sebuah daya tarik tersendiri Untuk para pecinta novel, novel ini akan menjadi salah satu novel yang akan diingat selalu. Makna dari novel ini akan diingat ...

Kali kedua

kata lelah menggerogoti jiwa ragaku kata grogi menyelimuti dirimu bimbang akan yang terjadi karena otak tak selaras dengan hati berusaha pergi meninggalkan pagi karena pedihnya hati tak mau kuulang lagi kali kedua takkan terulang lagi karena sebelumnya kusudah berhenti jauh sebelum hari ini terjadi takut adanya duri yang lebih besar lagi takut jatuh lebih dalam lagi takut rasa itu tak sama lagi takut kejadian itu terulang lagi takut kehilangan untuk kedua kali

Bimbang

sikapmu tak tentu setiap hari mengusikku matamu memancarkan sesuatu namun pikiranku tetap buntu katamu penyesalan memang datang diakhir katamu telah salah meninggalkan padahal awalnya kamu bilang bertolak belakang ia suruh aku menerimamu ia suruh aku menghiburmu kucoba mengembalikan senyummu tapi tak bisa kembali padamu mood mu pasang surut petikanmu bagai pelarut karena hatimu sedang terparut bimbang menyeliputiku karenanya mengembalikan kenangan awalnya kuanggap angin lalu kini kutakut berangan-angan berdamailah dengan dirimu sulit memang tetapi waktu dapat membantumu walaupun ia juga dapat membunuhmu karenanya biarlah badai berlalu seiring waktu memakan rindu E.S.

Takut

setiap getarannya membuatku mendadak bersemangat membayangkanmu tersenyum sambil mengetiknya menunggumu ditiap detiknya mencarinya seperti sudah gila tiap katamu kutanamkan dipikiranku selalu karena denganmu lelah rasanya dapat sirna karena denganmu sedih rasanya dapat teralihkan karena denganmu bagai tertidur diawan, teramat nyaman seiiring bergantinya hari kutakut akan berharap kutakut akan berganti kutakut akan kehilanganmu harusnya aku tidak menanamkannya dari awal tetapi sudah terlambat akarnya kini sudah sampai inti bumi bunganya sudah berkali-kali berganti kamu, tlah tertanam tumbuh dan berkembang disini menjadi separuh dari jati diriku, setiap hari. E.S.

Menerima

Hei kamu, terima kasih karena indahnya pahitnya dan sakitnya kau tahu, maaf karena kurangku salahku dan resahku menusuk rasanya membekas di dada lelah rasanya hati lokasinya tak tahu kebenarannya karena lidahmu bagai cuaca tapi kau tahu? hati ini tetap menerima jauh sebelum kata itu keluar menyesakkan memang tapi biarlah karenanya kumengerti cinta itu bukan tentang memiliki tetapi tentang melepaskan tentang menerima karenanya, terima kasih E.S.