Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Sekali lagi, maaf.

Bayangan manismu terus menjadi tempat pemberhentianku Sebab kamu adalah pelaku pertamanya Namun, bayangan sakit terus menghantuiku Memaksa agar seseorang cepat menculiknya Penasehatku terus terbang mengairi Menghidupkan kembali akal sehatku "Sudah jangan kau ulangi lagi kisah manis mentari,  sampai peluru ikut membanjiri" Sekali lagi, maaf. Hanya kata itu yang mampu bernyanyi di telingamu Karena lidah tak mampu menyampaikan isi hati Bukannya tak mampu, hanya saja tak mau Bagaimana bisa jika tiga ribu kilometer memisahkan? Bagaimana jika bayangan telapak kita berbeda? Mengapa kau terus tanya kenapa? Bulan terhalang awan hingganya bersedih Tembok ketakutan terbesar kokoh menghalangi Sendiri tak tahu alasan timbul tembok gigih Maaf, manis mu tak dapat ku nikmati Mungkin, mereka hanya alasan Agar gula tak mendekat lagi Agar paksa tak kau selimuti Untuk bahagiamu dan bahagiaku Yang lebih indah dari senja kala itu